LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI
PENGENALAN MACAM
– MACAM BENTUK SEL DAN BAGIAN – BAGIANNYA
OLEH :
NAMA : RISMIATI
NIM : D1B112028
KELOMPOK : II (
DUA )
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2012
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sel adalah
ruang-ruang kecil yang dibatasi dinding-dinding yang tipis. Orang yang pertama
kali melakukkan penelitian sel adalah Robert Hooke (sekitar pertengahan abad ke XVII) dengan
menggunakan bantuan mikroskop. Ukuran sel pada umumnya sangat kecil dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Bentuk dan ukuran sel bervariasi, bentuk sel
biasanya sesuai dengan fungsinnya. Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun
oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki
persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsinya. Persamaannya adalah sel
itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma.
Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik,
yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel. Sel
merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. Hal ini bahwa
secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik makhluk bersel
satu maupun bersel banyak. Selain itu, setiap sel melakukuan aktifitas
kehidupan .
Sel
merupakan unit stuktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. Hal ini bahwa
secara struktural, sel merupakan penyusun mahluk hidup, baik mahluk hidup
bersel satu maupun bersel banyak. Selain itu, setiap sel melakukan aktifitas
kehidupan. Mengingat pentingnya sel maka perlu dilakukan praktikum pengenalan
macam – macam bentuk sel dan bagian – bagiannya.
B.
Tujuan dan
Kegunaan
Tujuan praktikum ini di laksanakan yang ingin di capai yaitu Untuk
mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan serta fungsinya dan untuk Melihat
beberapa macam bentuk sel dan hubungan antar sel.
Kegunaan yang ingin di capai pada pelaksanaan praktikum ini yaitu
mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan serta fungsinya dan untuk melihat
beberapa macam bentuk sel dan hubungan antar sel.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Sel merupakan penyusun mahluk hidup baik
mahluk hidup bersel 1atau bersel banyak pada tumbuhan atau hewan. Mahluk hidup
tersusun dari sel telah di buktikan melalui pengamatan mikroskopis oleh
schleiden dan scwan dan dirumuskan dalam teori yang menyatakan sel merupakan
kesatuan struktural kehidupan. Dan dari teori yang menyatakan sel merupakan kesatuan
fungisional kehidupan Pleh Max Schultze dan Thomas Huxley terlihat bahwa
aktifitas yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup tercermin dalam aktivitas
dalam sel. Contohnya transportasi, respirasi dan sintesis. Kelangsungan proses
tersebut di dukung oleh adanya komponen sel berupa membran plasma, sitoplasma,nukleus,
dan organel-organel lain yang mempunyai fungsi khusus dan secara bersama-sama
menyusun sistem yang kompak (Campbell, 2002).
Sel yang memiliki inti dengan
berbagai macam orgnela di sebut ekariotik. Dan masih ada jenis sel lain seperti
bakteri , ganggang biru, dan ganggang hijau yang terdiri dari organisme
uniseluler, mereka tidak memiliki selubung inti, tetapi karena untuk memperbanyak
dirinya masih membutuhkan sel hidup lainnya. Struktur Sel ProkariotikSemua sel prokariotik mempunyai membrane
plasma, nukloid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom.
Sel prokariotik tidak memiliki membrane inti. Ciri lain adalah tidak memiliki
sistem endo membrane (membrane dalam) seperti retikulum endoplasma dan kompleks
golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, tetapi mempunyai stuktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan
kromatofom. Sedangkan Struktur Sel
EukariotikSemua sel eukariotik memiliki membrane inti, sedangkan sel
prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran,
yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma,
kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol
(zernike, 2007).
Sel tumbuhan
memiliki struktur membran yang kaku, disebut dinding sel. Di antara 2 sel
berdekatan terdapat lamela tengah, dan di antara dua sel bertetangga terdapat
pori.Melalui pori ini dua sel bertetangga tersebut dihubungkan oleh
benang-benang plasma yang disebut dengan plasmodesmata. Plasmodesmata inilah yang memfasilitasi
gerak, transport zat, dan impuls sel (Suwasono, 2001).
Sel tumbuhan muda pertama-tama
mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut dinding sel
primer. Di antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat
lamela tengah, lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang
disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini
memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan
mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan
dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding
sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks
kuat dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan (Campbell,
2002).
Sel hanya
berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati
karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur
yang memang telah ditentukan secara genetik
(Zeny, 2003).
Pada
awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ahli sains Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata lain cellulae
yang berarti kamar-kamar. Perkembangan mikroskop selama hampir 200 tahun
berikutnya telah memberikan kesempatan bagi para ahli untuk meneliti susunan
tubuh makhluk hidup. Serangkaian penelitian telah dilakukan oleh 2 orang
ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan
Theodor Schwan (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk
hidup tersusun atas sel. Dan pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf
Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru
(Wikipedia, 2007).
Dinding sel yang berbatasan langsung
dengan udara luar sering dilapisi kutin dan suberin (kutikula). Lapisan ini
tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga masih memungkinkan senyawa kimia
melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk memberi kekuatan mekanik sehingga sel
mempunyai bentuk tetap serta memberi perlindungan
terhadap isi sel, dan karena sifat hidrofilnya dapat mengadakan imbibisi air
serta meneruskan air dan senyawa yang larut di dalamnya protoplas (Hasnunidah,
2007).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat
Praktikum
botani tentang pengenalan macam-macam bentuk sel dan bagian-bagiannya ini dilaksanakan pada hari rabu, 25 September
2012. Pada pukul 09.00 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Agroteknologi
Unit Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan
Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan
macam-macam bentuk sel dan bagian-bagiannya adalah mikroskop, kaca objek, kaca penutup,cawan petri, silet, lap halus, lap
kasar dan pipet tetes.
Bahan yang di gunakan dalam praktikum pengenalan macam-macam bentuk sel
dan bagian-bagiannya adalah empulur ubi kayu (Manihot utilissima), bawang merah( Alium cepa fascalocicum), akar
bawang merah (Alium cepa fascalocicum),
umbi wortel (Daucus carota) dan air aqua.
C.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum pengenalan macam-macam bentuk sel dan
bagian-bagiannya adalah:
1.
Membuat irisan melintang
dari empulur batang ubi kayu, lalu di tetesi dengan air kemudian di amati di bawah
mikroskop.
2.
Membelah umbi lapis pada bawang merah, tarik kulit dalamnya, tetesi air dan amati
dibawah mikroskop
3.
Membuat irisan wortel secara
melintang setipis mungkin, di tetesi dengan air dan di amati dibawah mikroskop
4.
Membuat irisan melintang
dari batang jagung, lalu di tetesi dengan air kemudian di amati dibawah
mikroskop
5.
Membuat irisan melintang
dari akar bawang , lalu di tetesi dengan air kemudian di amati dibawah mikroskop
6.
Menggambar semua preparat yang diamati dan
tulis bagian-bagiannya
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini
dapat dilihat pada gambar di bawah :
1.
Bawang Merah ( Allium cepa fascalocicum)
Keterangan :
1.
Dinding sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti sel
Gambar
1. Umbi Bawang Merah
2.
Umbi
Wortel ( Daucus carota L.) :
Keterangan :
1.
Karoten
2.
Dinding sel
3.
Sitoplasma
Gambar
2. Umbi Wortel
3.
Batang Jagung ( Zea mays L.)
Keterangan :
1.
Kolenkim
2.
Dinding sel
3.
parenkim
Gambar
3. Batang Jagung
4. Empulur
batang ubi kayu (Manihot utilissima L.)
Keterangan :
1.
Sitoplasma
2.
Dinding Sel
3.
Ruang
antar sel
Gambar 4. Penampang
melintang sel
B.
Pembahasan
Dari hasil pratikum di ketahui bahwa pada empulur ubi
kayu (manihot utilssima L.), terdapat sitoplasma, dining sel, ruang antar sel,
sedangkan bawang merah (Allium cepa
fascalocicum), terdapat inti sel, sitoplasma, dinding sel dan pada umbi
wortel (Daucus carota) terdapat karoten,
dinding sel, sitoplasma dan pada batang jagung (Zea mays L.), terdapat kolenkim, jaringan pembuluh, parenkim.
Sel
merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap makhluk hidup tersusun
oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam. Sel-sel tersebut seperti
halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang menunjukkan kehidupan.
Sel
adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan
lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup
tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup.
Sebagai unit fungsional, di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan
berbagai proses hidup. Sehingga di dalam sel hidup terdapat organ-organ yang
mendukung proses kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-organ
tersebut.
Sel
mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup,
dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada
keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel. Pembelahan
sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme
bersel banyak.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil praktikum dan pembasan ini dapat
di simpulkan bahwa
Sel adalah struktural
terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu
melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atass sel-sel
sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sebagai unit fungsional,
di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan berbagai proses hidup.
B. Saran
Saran yang bisa saya ajukan pada
pelaksanaan praktikum ini kalau bisa
pada saat pembuatan laporan di berikan kelonggaran waktu untuk
pengerjaan laporan tersebut dan berhubung kami adalah mahasiswa baru jadi
tolong di bimbing lebsih dulu agar mudah di pahami. Adapun kesalahan dari
pembuatan laporan setidaknya di beri arahan agar kedepannya lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Bradbury, S. 1989. An Introduction to the Optic
Microscope 2nd ed. Oxford University
Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga :
Jakarta
Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung : Bandar Lampung
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. Fisiologi Tumbuhan. ITB
Bandung : Bandung
Suwasono. 2001. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Zernike, F. 2007s. How I
discovered phase contrast. Science 121. 345 – 349Abbas AK, Lichtman AH. Basic
Immunology. Ed.2. Philadelphia: WB Saunders Company, 2004